Hukum Snellius (Snell’s Law)
adalah rumus matematika yang memberikan hubungan antara sudut datang dan sudut
bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang melalui batas antara dua medium
isotropik berbeda, seperti udara dan gelas. Willebrord Snellius adalah pencetus hukum tersebut, sehingga
dikenal sebagai hukum
Snellius. Selain itu, hukum ini juga dikenal sebagai hukum Descartes
atau hukum
pembiasan. Hukum Snellius menyatakan bahwa jika cahaya datang dari
medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati
garis normal (udara ke air). Sebaliknya, jika cahaya datang dari medium yang
lebih rapat menuju medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal
(kaca ke air).
Persamaan hukum Snellius yaitu :
n1 . sin i = n2 . sin r
Keterangan :
n1
= indeks bias medium 1
n2
= indeks bias medium 2
Bunyi
hukum I Snellius
: “Sinar
datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar, dan
ketiganya saling berpotongan”.
Bunyi
hukum II Snellius : “Sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat dibiaskan mendekati
garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju
medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal”.
Hukum
Snellius juga menyatakan bahwa perbandingan besar sudut sinus dan pembiasan
adalah ekuivalen terhadap perbandingan rata-rata fase kecepatan gelombang dalam
2 medium, atau kebalikan perbandingan indeks bias :
Info Karakter :
Willebrord Snellius (13
Juni 1580 – 30 Oktober 1626) adalah astronom dan matematikawan berkebangsaan
Belanda. Di wilayah barat, terutama Negara dengan bahasa Inggris, namanya
dipakai dalam hukum
pembiasan cahaya, tetapi kemudian diketahui bahwa sebelumnya hukum
ini telah ditemukan oleh Ibn Sahl
pada tahun 984. Hukum ini diinvestigasi oleh Ptolemy dan Witelo,
tetapi karena kurang memenuhi operasi matematika (fungsi trigonometri), hasil
kerja mereka disimpan sebagai sebuah tabel, bukan fungsi.
Snellius
lahir di Leiden, Belanda tahun 1580. Pada tahun 1613, Willebrord Snellius
berhasil mengikuti jejak ayahnya, Rudolph
Snellius, sebagai seorang professor matematika di Universitas Leiden. Tahun
1615, beliau berencana berlatih metode baru untuk mencari radius Bumi dengan menentukan jarak dari satu titik di
permukaannya dari pararel koordinat geografis ke arah lain, yang berujung pada
bentuk segitiga. Selain itu, Snellius juga membuat metode perhitungan baru yang
merupakan peningkatan metode sejak zaman kuno, yaitu
hukum pembiasan cahaya pada
tahun 1621.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar