web stats

Rabu, 18 September 2013

Sampah kok disalahkan?

Hai Sobat!
Menghadapi kenyataan bahwa sampah ada disetiap sudut tempat, maka, hampir semua orang sangat tidak menyukai kehadiran sampah, yang dianggap menganggu keindahan dan menimbulkan aroma tidak sedap. Di dinding atau papan panel tercetak "DILARANG BUANG SAMPAH DISINI" dan "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA", bahkan ada peringatan yang menggunakan bahasa kasar, mungkin karena masyarakat pada tempat itu tidak jera dalam membuang sampah sembarangan.
  Perlu disadari, sampah memang memiliki dampak negatif bagi lingkungan, jika tidak dimanfaatkan ulang dengan benar. Apabila sampah ada di jalan dan menimbulkan aroma tidak sedap, maka sampah itu akan disalahkan, jika sampah itu dibakar, menimbulkan asap yang menganggu pemandangan atau penglihatan. Selain itu, reaksi karbon dioksida berjalan dan pernapasan menjadi labil, sampah akan disalahkan lagi. Jadi, harus bagaimana lagi ya?? Inilah pertanyaan yang membenah pikiran.
  Bagaimana dengan metode 3R (Recycle, Reuse, Reduce)? By the way, metode 3R adalah cara khusus untuk mengolah sampah dengan cara mendaur ulang sampah itu agar dapat dimanfaatkan lagi. Mungkin banyak yang berpikir bahwa memanfaatkan sampah menjadi berguna kembali adalah ide yang buruk, karena tidak efisien dan efektif. Tetapi, setidaknya kita telah memutar arus sampah dari negatif menjadi positif.
   Sekarang, kita berpindah tempat menuju SMA Santo Paulus Pontianak yuk!
Hasil daur ulang sampah (Sumber : www.p2kp.org)

Di setiap sisi lapangan sekolah, ditumbuhi berbagai tanaman dan pohon-pohon besar yang memberi warna hijau bagi mata. Tetapi, sampah juga memberikan kontribusinya dengan mengurangi keindahan sekolah, baik itu sampah organik (daun), maupun sampah anorganik (plastik, kaleng, dll). Daun layu dari pohon-pohon memang tidak dapat dipungkiri, jadi kita sorot kamera aja ke sampah anorganik.  
   Sampah anorganik adalah sampah yang tidak berasal dari makhluk hidup, misalnya plastik, logam, dan lain-lain. Sampah jenis ini yang berperan besar dalam kerusakan lingkungan, karena tidak dapat diuraikan oleh makhluk hidup. Sampah ini akan mengendap dalam tanah, dan menyebabkan erosi tanah yang akan mengurangi tingkat kesuburannya. Selain itu, endapan tersebut juga akan berpotensi akan mengakibatkan pencemaran air tanah. Wah, kalau dipikir-pikir, dampak negatif sampah ini ternyata seperti rantai ya, saling terhubung gitu deh. Jadi, apa yang mesti kita perbuat?
"Buanglah sampah pada tempatnya", itulah jawaban utama. Dengan melakukan hal ini, kita telah menyelamatkan lingkungan. Tetapi kreativitas kita tentu tidak boleh disia-siakan, yaitu dengan mendaur ulang sampah tersebut. Selain produktif, kita dapat menambah nilai ekonomis dari hasil daur ulang sampah itu. Kemudian, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. 
   Sumber : Dokumen Pribadi
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar