web stats

Selasa, 17 September 2013

SEJARAH BERDIRINYA SMA SANTO PAULUS PONTIANAK

Sebelum mengenal lebih dalam mengenai seluk beluk SMA Santo Paulus Pontianak ini, kita flashback dulu yuk, ke era tahun 1950-an, untuk mengetahui sejarah berdirinya sekolah menengah atas yang lokasinya berada di belakang gereja kathedral ini...
   Akhir tahun 1952, tidak ada satupun SMA yang didirikan di Pontianak.  Sobat pasti tahu kan, saat itu Indonesia masih berumur 7 tahun, berbagai bidang sosial, ekonomi, dan politik sedang distabilkan. Pendidikan tertinggi di kota khatulistiwa ini hanya sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama). Oleh sebab itu, bagi siswa-siswi yang mendapat graduasinya pada tingkat SMP, tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, kecuali jika mereka memiliki biaya untuk pergi ke pulau Jawa, yang memiliki SMA.
Hmm... sayang sekali ya... potensi dan keinginan mereka untuk mencapai cita-cita harus tersangkut oleh permasalahan pendidikan. Tetapi jangan berpikir negatif dulu ya! Meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan, mereka tetap dapat mewujudkan impian mereka, dengan kekuatan dan semangat serta kerja keras. Patut dicontoh ya... ^_>.
   Pada tahun yang sama, Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (MTB)yang dipelopori oleh Br. Libertus bersama bruder-bruder lain membuka SMA pertama di Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan tersebut. Pada tahun 1953, sekolah tersebut dijadikan sebagai sekolah berciri khas negeri, yang sekarang dikenal sebagai SMA 1 Pontianak (Jalan Kalimantan, Pontianak Selatan).
   Pada tahun 1960, alumni SMP Bruder Pontianak dan SMP Suster Pontianak dirasa semakin banyak jumlahnya. Sedangkan, kapasitas ruangan SMA 1 Pontianak juga tidak dapat menampung semua alumni ini. Jadi, bagi mereka yang tidak mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di SMA 1 Pontianak, harus pergi ke Jawa. Belum lagi perhitungan biaya serta kesempatan untuk bisa bersekolah di Jawa. Hal ini akan mempersulit pendidikan mereka...
SMA Santo Paulus Pontianak 
   Melihat kenyataan pahit ini, Br. Bruno (Kepsek SMP Bruder saat itu) dan Br. Bernulfus merintis pendirian SMA Katolik di Pontianak. Pada tahun 1963, umat katolik di Pontianak juga memiliki keinginan yang sama, yaitu mendirikan SMA Katolik. Atas persatuan keinginan itulah, berdirilah SMA Santo Paulus Pontianak, yang berada dibawah asuhan Yayasan Santo Paulus. Dengan modal Rp. 1.100,- SMA Santo Paulus mulai dibuka tanggal 3 September 1963 dengan jumlah murid 60 orang dan jumlah guru 10 orang, serta karyawan 1 orang. Sementara bangunan aula yang sebelumnya dimanfaatkan untuk menampung beberapa kelas kemudian direhab dan difungsikan sebagai gedung "Bina Remaja" untuk kegiatan luar sekolah.
Berikut daftar kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Santo Paulus Pontianak :
  • Bruder Bernulfus (1963 - 1970), kepala sekolah pertama SMA Santo Paulus.
  • Bruder Anfridus (1970 - 1975), pengganti Bruder Bernulfus, karena kesehatan beliau menurun.
  • Bruder Hermanus (1976), pengganti Bruder Anfridus, karena beliau dipulangkan ke Belanda.
  • Junaidi Kasim (1976-1983), pengganti Bruder Hermanus untuk sementara waktu.
  • Dra. Sr. Jeanne (1983-1988), pengganti Junaidi Kasim pada tanggal 1 Oktober 1983.
  • Bruder Bernardus Suhar, MTB. (1988-1995), pengganti Dra. Sr. Jeanne.
  • Bruder Alloysius Sardjono (1995-1997), pengganti Bruder Bernardus pada tanggal 19 Juni 1995.
  • Agustinus Naban (1998-2002), pengganti Bruder Alloysius, dilantik pada tahun 1998.
  • Bruder Yulianus Prasetyo, MTB. (2002-2006), pengganti Agustinus Naban, pada bulan Oktober 2002.
  • Drs. Raden Yusepha (2006),  pengganti Bruder Yulianus.
  • Bruder Valensius Ngardi (2006-sekarang), menggantikan Drs. Raden Yusepha, pada tanggal 30 Juli 2006, dan menjadi kepala SMA Santo Paulus hingga sekarang.
Flavianus Ngardi, MTB
Sekarang, SMA Santo Paulus Pontianak ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dengan predikat akreditasi 'A', sekolah yang bernaung dalam YPSB (Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder) ini telah meluluskan puluhan ribu alumni, yang tersebar didunia, dan bekerja dalam masyarakat. Dengan semboyan "Sekali Santo Paulus, Tetap Santo Paulus", sekolah ini berhasil mencapai prestasi gemilang dengan sertifikat dan piala yang berkilauan. Oh ya, Agustina Budi Setiawati (guru PKn) mengatakan semboyan ini ada kelanjutannya loh, yaitu "SEKALI SANTO PAULUS, TETAP SANTO PAULUS, Eksis, Dinamis, Berkualitas, Terfavorit...."
Sumber Referensi : Sejarah SMA Santo Paulus Pontianak
Sumber Referensi : Buku Kenangan 75 tahun Bruder MTB berkarya di Indonesia 
Sumber Referensi : Buku MOS Nickelodeon tahun ajaran 2012/2013 

1 komentar:

  1. Wesss..
    artikelnya keren nih...
    jdi lbih mngenal skolah sndri..wkwkwk...
    bgus"..nambah" info..wkwkwk..
    keep it up..wkwk

    BalasHapus