web stats

Kamis, 24 Juli 2014

DASAR LAHIRNYA ORDE BARU DI INDONESIA

11 Maret 1966 – Diawali oleh sidang kabinet Dwikora yang disempurnakan (Kabinet Seratus Menteri) yang gagal total. Penyebabnya karena di luar istana ada pasukan yang tanpa tanda pengenal sehingga membuat Presiden Soekarno merasa cemas. Pasukan itu ternyata adalah Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang dipimpin oleh Komandan Kolonel Sarwo Ediewibowo.
RPKAD dikenal dekat dengan mahasiswa, penumpas PKI, dan penemu mayat korban pemberontakan PKI. Soekarno merasa diintimidasi oleh RPKAD (salah paham), padahal justru RPKAD membantu mengamankan sidang dari aksi para demonstran.

Proses sidang Dwikora
Presiden Soekarno yang didampingi oleh Chairul Saleh dan Subandrio terbang ke Istana Bogor menggunakan helikopter. Sidang kabinet Dwikora diserahkan kepada Leimena, tetapi ia tidak tahu harus berbuat apa. Leimena segera menutup sidang ini. Tiga perwira tinggi yang menghadiri sidang itu (Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen Amir Mahmud, dan Brigjen M. Yusuf) bermaksud menyusul Soekarno ke Istana Bogor. Sebelumnya, mereka meminta izin kepada Letjen Soeharto (Pemimpin TNI Angkatan Udara). Soeharto memberikan izin dan berkata apabila ia dipercaya, ia siap membantu menyelesaikan konflik politik. Soeharto seharusnya hadir dalam sidang kabinet ini, tetapi karena ia sakit, ia pun absen.
Sukarjo, seorang saksi sidang Istana Bogor, melihat insiden intimidasi yang dilakukan oleh M. Panggabean saat jam 1 dini hari. Panggabean menodongkan pistol ke dada Soekarno. Meskipun bukti belum kuat, Sukarjo berani bersumpah kepada publik atas insiden tersebut. Soekarno langsung mengeluarkan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) kepada Soeharto.
12 Maret 1966 – Soeharto langsung bertindak dan membubarkan PKI serta ormas-ormasnya. Soeharto juga mengamankan 15 menteri yang diduga terlibat PKI. Berkuasanya Soeharto saat itu sebagai pemegang pemerintahan di 
Indonesia, maka inilah awal mula lahirnya Orde Baru (Orba).
20 Juni 1966 – Sidang umum MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dilaksanakan dengan menghasilkan beberapa point penting :  
Pelantikan Soeharto sebagai Presiden RI
    1.   Tap MPRS No. IV / MPRS / 1966 dan Tap MPRS No. IX / MPRS / 1966 tentang pengukuhan Soeharto sebagai pengemban Supersemar.
    2.   Tap MPRS No. XIII / MPRS / 1966 tentang pembentukan Kabinet Ampera.
    3.   Tap MPRS No. XX / MPRS / 1966 tentang pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum.
    4.   Tap MPRS No. XXV / MPRS / 1966 tentang pelarangan paham dan ajaran komunisme, Marxisme, dan Leninisme di Indonesia.

3 Februari 1967 – DPR-GR menyampaikan resolusi dan memorandum yang berisi anjuran kepada Ketua Presidium Kabinet Ampera agar diselenggarakan Sidang Istimewa MPRS.

20 Februari 1967 – Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada
Soeharto.

7 - 12 Maret 1967 – Pencabutan kekuasaan Soekarno dan pengangkatan Soeharto sebagai presiden tertuang dalam Tap MPRS No. XXXIII / MPRS / 1966.

8 Agustus 1967 – Guna memperluas dan mempererat hubungan kerja sama regional di Asia Tenggara, maka dibentuklah Association of South East Asian Nation (ASEAN), yang beranggotakan Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar