Gizel Godwin adalah tokoh antagonis
utama di Suikoden V.
Biodata
Nama Jepang: ギゼル・ゴドウィン Gizeru Godowin
Muncul di : Suikoden V
Asal : Stormfist
Lahir : SY 426
Posisi : Komandan Queen’s Knight
Latar
Belakang
Gizel lahir dari Marscal Godwin dan
Rosalind Godwin pada tahun SY 426. Rosalind Godwin meninggal saat perang sipil
antara Falzrahm dan Shahrewar. Setelah mendengar berita ini, Gizel mengunci
dirinya di kamar dan menangis seharian. Setelah meratapi nasibnya itu, Gizel
bersumpah akan menciptakan Falena yang agung sehingga tidak ada lagi orang yang
akan menderita seperti dirinya karena perang.
Gizel juga adalah tunangan Sialeeds
saat perang sipil, tapi masa depan mereka untuk bersama dicegah setelah
Sialeeds bersumpah untuk tidak akan pernah menikah atau memiliki anak setelah
Arshtat mengambil tahta keratuan Falena. Hal ini membuat Gizel sedih.
Keluarganya meraih kekuatan dari Aethelbald,
kira-kira 100 tahun yang lalu, dan mengambil kendali atas benteng Stormfist.
Penampilan
Rambut Gizel ala rambut seorang ahli
perang dengan mata berwarna kuning seperti madu. Gizel kelihatan seperti
seorang bangsawan. Ia memakai jas hitam melintang sepanjang bahunya dan kaos
dengan kancing merah, celana berwarna putih dengan ditutupi oleh sepatu
kulitnya. Gizel juga menggunakan pedang yang diikat oleh kain berwarna merah
dan keemasan.
Setelah upacara naik takhta oleh
Lymsleia Falenas, Gizel menggunakan pakaian yang sama seperti yang Ferid
gunakan.
Kepribadian
Gizel pertama muncul sebagai orang yang
ramah, sopan, dan enak dipandang. Meskipun sebagai musuh, Gizel tidak secara
langsung menunjukkan amarahnya dan memilih untuk tetap tenang. Sebagai anak
dari seorang bangsawan, dapat disimpulkan Gizel adalah ahli pedang yang
terlatih, meskipun ia tidak memimpin pasukan tentara dalam peperangan. Gizel
hanya terlihat bertarung sekali, dan lawannya adalah Pangeran Freyjadour, ia
kalah dalam pertarungan tersebut, jadi sulit untuk melihat dengan jelas
kekuatan tempurnya itu.
Meskipun ia menganggap Pangeran
Freyjadour dan sekutunya adalah musuh, Gizel tidak pernah membahayakan mereka
sampai pertempuran terakhir. Meskipun begitu, ia juga kelihatan peduli dengan
Lymsleia, tidak melukainya tetapi senang menggoda dan menganggunya.
Gizel merasa sedih saat kehilangan
Sialeeds, cinta sejatinya, dan saat kematiannya, Gizel mengakui bahwa ia tidak
dapat menaklukkan Keluarga Kerajaan Falena.
Perebutan
Falena
Sacred Games akan diadakan di benteng
Godwin, Stormfist. Pemenang kompetisi ini akan menikahi putri Kerajaan Falena. Pangeran
Freyjadour, Lyon, Georg, dan Sialeeds datang ke Stormfist lebih dulu untuk
memeriksa persiapan pertandingan. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh kadal
raksasa di kapal. Gizel tiba dan menyelamatkan mereka dengan rentetan panah
dari angkatan lautnya. Kemudian, menemani mereka semua ke pelabuhan Stormfist.
Gizel sangat ramah kepada Pangeran Freyjadour setelah kedatangannya. Gizel mengajak
mereka untuk berjalan-jalan di sekitar arena pertandingan, rumah sakit bagi
para gladiator, ruang istirahat, dan penjara bawah tanah. Disana, ia
menunjukkan ungkapan kebanggaannya menawan para tahanan sebagai gladiator.
Selama tur itu, Gizel memperkenalkan perwakilannya dalam pertandingan,
Childerich, dan Gizel telah mempersiapkan rencana untuk menjamin kemenangannya.
Gizel merasa perwakilan Euram Barows,
Zegai, adalah ancaman besar bagi Childerich dan telah menyiapkan rencana untuk
membuatnya tereliminasi dalam pertandingan. Gizel secara diam-diam
memberitahukan pasukan Armes tentang jalan rahasia menuju Stormfist yang mana
melewati penjara bawah tanah. Seorang gladiator bernama Shoon mendengar tentara
berbicara di belakang dinding tahanan, dan menyelinap keluar tahanan untuk
memberitahu Pangeran Freyjadour dan krunya. Shoon dan kru Pangeran Freyjadour
menyelinap masuk kembali ke penjara bawah tanah dan membuka jalan rahasia itu.
Mereka menemukan Zegai bersama tentara Armes, yang berarti Zegai akan ditangkap
dan didiskualifikasi. Rencana Gizel sukses dan ia telah mengatasi ancaman
kekalahannya itu. Ayahnya, Marscal Godwin, memperingati Gizel agar tidak
membuat aksi mencurigakan sehingga rencananya tidak gagal.
Selama pertandingan, Belcoot, ahli
pedang yang terampil yang disebut-sebut akan meraih kemenangan Sacred Games.
Gizel tidak membiarkan ambisinya itu hilang dan telah menyiapkan banyak rencana
untuk mengeluarkan Belcoot dalam pertandingan. Rencana pertamanya adalah
membuat Belcoot tereliminasi karena melakukan
kekerasan menggunakan pedangnya di luar pertandingan saat diintimidasi
oleh para penjahat lokal. Belcoot menolak untuk beraksi, dan untungnya
diselamatkan oleh kru Pangeran Freyjadour. Usaha kedua Gizel juga gagal :
Setelah para penjahat itu menculik Marina, sahabat dekat Belcoot, dan menuntut
Belcoot untuk membatalkan pertandingannya di Sacred Games demi keselamatan
Marina. Kru Pangeran mendengar hal ini dan bersama Belcoot menyelamatkan
Marina. Gagal kembali, Gizel mencoba rencana terakhirnya yang kemungkinan besar
akan berhasil. Ia menyuruh Dolph untuk mengancam Marina dan menawarkan 2
pilihan : memberikan obat tidur Dark Arcanum kepada Belcoot atau pemilik
penginapannya akan dieksekusi. Gizel memilih Marina karena ia mencintai Belcoot
dan tidak ingin Belcoot menikahi putri Falena. Obat tidur itu kemudian
dimasukkan ke dalam sarapan Belcoot saat pagi hari sebelum pertandingan final.
Kejadian ini mengakibatkan Belcoot menjadi ngantuk saat bertarung dengan
Childerich dan hampir dibunuh jika tidak berkat Pangeran. Karena Childerich
yang memenangkan pertandingan Sacred Games, maka Gizel-lah yang akan menikahi
Lymsleia, putri Falena.
Gizel menyaksikan Keluarga Kerajaan
Falena kembali, dan mengungkapkan rasa senang dan bahagianya menjelang pesta
pertunangannya. Setelah mereka pergi, Marscal memperingatkan Gizel bahwa
Pangeran mengetahui rencana mereka dan dia akan menjadi ancaman besar nantinya.
Perebutan
Kerajaan Falena
Gizel memutuskan bahwa ia akan
mempersiapkan langkahnya saat malam pesta pertunangannya. Gizel membujuk Alenia
dan Zahhak untuk bersekongkol dengannya, yang berarti dia dibantu oleh
sekutunya secara intern. Gizel berencana memasukkan Dark Arcanum ke dalam makanan
dan minuman dalam pesta tersebut, sehingga ia bisa menghindari pertumpahan
darah dengan membunuh keluarga Kerajaan Falena kecuali Lymsleia. Ratu Arshtat
dan suaminya, Ferid, mengantisipasi rencana ini dan telah bersiap atas
penyerangan Godwin. Meskipun begitu, Gizel telah merekrut pembunuh bayaran
Nether Gate yang mana adalah petarung handal yang sangat buas apalagi setelah
menelan Raging Nostrum (sejenis narkoba yang menyebabkan penggunanya menggila
tetapi tidak lama akan membunuh penggunanya itu). Rencana Gizel sukses dalam
membunuh Arshtat dan Ferid serta menangkap Lym, tetapi grup Pangeran beserta
Sialeeds berhasil melarikan diri ke East Palace. Setelah mendengar kabar tersebut,
Gizel segera menyebarkan berita yang isinya mengatakan bahwa Georg Prime
membunuh Ratu Arshtat dan Ferid, serta menculik Pangeran dan Sialeeds.
Penangkapan Pangeran
Gizel memperkirakan Pangeran dan krunya
itu kabur ke tanah suci Lunas, dibawah asuhan Haswar, bibi Pangeran. Pasukan
Gizel terlambat datang ke Lunas karena Pangeran telah melarikan diri ke kota
Rainwall milik fraksi Barows. Gizel menyuruh pasukannya untuk pergi ke
Rainwall, menyatakan bahwa mereka disana untuk menyelamatkan “Pangeran dan
Sialeeds yang tertangkap”. Ketika Pangeran memimpin pasukan Barows di pertempuran,
rencana Gizel selesai dan sekarang masalah pasukan pertempuran yang harus
ditentang. Pasukan Gizel dikalahkan di Rainwall dan Gizel sadar bahwa ia butuh
kekuatan lebih untuk mengalahkan lawannya.
Raftfleet
dan Lordlake
Gizel tahu bahwa ia harus menghancurkan
Raftfleet untuk menyatukan Falena. Ia pun menugaskan armada yang dipimpin oleh
Laksamana Bahram Luger untuk menyerang Raftfleet, tetapi pasukan Pangeran tiba
tepat waktu bersama strategis bernama Lucretia Merces yang telah membuat
rencana untuk menghancurkan angkatan laut Bahram Luger dan rencana itu
berhasil. Hal ini membuat pemimpin Raftfleet, Raja, memutuskan untuk bersekutu
dengan Pangeran. Setelah itu, Gizel kembali menyerang Rainwall. Pasukan Gizel
itu dipimpin oleh Jenderal Dilber Novum. Saat pertempuran sedang berlangsung,
pasukan Armes yang dipimpin oleh Jidan berkomplot dengan Euram Barows pun tiba.
Pasukan Pangeran dan Dilber Novum bersatu untuk menyerang Armes, dan akhirnya
berhasil memukul mundur mereka. Dilber memutuskan untuk kembali ke Sol-Falena
untuk melaporkan kejadian ini ke Gizel. Rencana Barows yang bersekutu dengan
Armes membuat kesal pasukan Pangeran dan diketahui bahwa Barows-lah yang
mencuri Dawn Rune dari East Palace. Mereka semua pun meninggalkan Rainwall dan
menetap di Raftfleet untuk sementara waktu.
Pangeran mendapatkan rasa percaya diri
dari kemenangan-kemenangan yang diraihnya dan memutuskan untuk menyerang Hatred
Fortress untuk menolong Lordlake dari kehancuran. Hatred Fortress adalah
bendungan yang dibangun untuk mencukupi kebutuhan air pasukan Godwin.
Pembangunan bendungan ini justru membuat Lordlake menjadi gersang karena tidak
ada aliran air dari sungai. Serangan ini dimaksudkan untuk memukul mundur
pasukan Godwin yang berjaga di sana sehingga tentara yang terbunuh dapat
diminimalisir karena pasukan Pangeran merencanakan adanya gelombang tsunami
untuk menghancurkan bendungan tersebut dengan dibantu oleh para beaver. Pasukan
Godwin yang menjaga bendungan itu akhirnya mengetahui rencana ini dan
menganggap bahwa Pangeran adalah orang yang baik, mereka pun bergabung dan berjuang
bersama pasukan Pangeran. Setelah Hatred Fortress dihancurkan, Lordlake kembali
mendapatkan airnya dan tidak kekeringan lagi. Rakyat Lordlake pun memutuskan
untuk bersekutu dengan Pangeran. Tidak lama setelah itu, Pangeran juga
membangun markas di Ceras Lake. Melihat hal ini, Gizel mencoba untuk
memfokuskan diri meneliti Sun Rune dan mencari orang yang cocok mengendalikan
Rune ini.
Kembali
ke Sol-Falena
Gizel berjuang untuk menggunakan Lym
sebagai bonekanya dan mengunci Lym di kamarnya bersama Miakis untuk mencegah
Lym agar ia tidak bunuh diri. Nekad untuk menjadi komandan Queen’s Knight,
Gizel mengancam akan membunuh Miakis kecuali Lym mau mengambil takhta sebagai
ratu. Ancaman ini bekerja sebagaimana mestinya karena Lym ingin melindungi
teman dekatnya itu. Lym dan Gizel tinggal bersama meskipun tidak harmonis.
Waktu
Agresi
Gizel memerintahkan penyerangan
besar-besaran ke Lelcar dengan Zahhak yang memimpin pasukannya. Zahhak dan
pasukan Pangeran berperang, dan akhirnya pasukan Zahhak melarikan diri setelah
kehilangan banyak tentara. Zahhak memerintahkan pasukannya untuk membakar kota
Lelcar selama pelarian sehingga menimbulkan kerusakan sebesar mungkin. Ini
hanya mencederai reputasi Gizel karena semakin banyak orang yang menganggap
bahwa ia adalah orang kejam yang memimpin dengan tangan besi.
Pembakaran
Pondok Beaver
Gizel memerintahkan Dolph untuk
menghancurkan pondok Beaver karena mereka bersekutu kepada Pangeran dalam
penghancuran Hatred Fortress. Pondok tersebut berhasil dibakar tetapi Dolph dan
pasukan Nether Gate yang ingin membunuh para beaver berhasil dicegah oleh
kedatangan Pangeran. Dolph dan Pangeran pun bertarung dan Dolph pun kalah. Ia
dan pasukan Nether Gate pun mundur.
Alenia
dan Sun Rune
Gizel menugaskan Jeane untuk memaksakan
pemasangan Twilight Rune ke Alenia. Kemudian, Gizel memberi tugas untuk Alenia
dalam mempertahankan Doraat dari serangan pasukan Pangeran. Ketika pasukan
Pangeran menyerang benteng di Doraat, Gizel menanti-nanti Alenia untuk
mengendalikan kekuatan Twilight Rune. Tetapi Alenia tidak bisa menggunakan
Twilight Rune dengan semestinya. Ia hanya memperlambat penyerbuan itu.
Akhirnya, pasukan Gizel menyerah dan Doraat pun direbut oleh pasukan Pangeran.
Gizel pun memutuskan untuk melepaskan kembali Twilight Rune yang terpasang di
tangan Alenia.
Pengkhianatan
dan Keputusasaan
Lymsleia memimpin pasukan melawan
Pangeran untuk menghentikan kekerasan perang yang terjadi dan berharap Pangeran
akan mencoba menangkapnya. Lym menugaskan Zahhak, Alenia, dan Galleon untuk
melindunginya. Pangeran memanfaatkan umpan, Roy, untuk mengalihkan pengawalnya
dan memimpin pasukannya untuk menangkap Ratu. Gizel telah mempersiapkan rencana
bersama Sialeeds pada dasarnya. Saat Lym ingin kembali ke Pangeran, Sialeeds
pun datang mencegahnya dan menggunakan Twilight Rune untuk melarikan diri
kembali ke Sol-Falena. Gizel sadar bahwa Sialeeds mempunyai maksud lain akan
ini dan mencurigainya. Saat itu pula, Dolph berusaha untuk membunuh Pangeran
tetapi pengawalnya, Lyon, yang terkena serangan Dolph. Lyon pun tidak sadarkan
diri dan di rawat di markas.
Serangan
Besar-besaran
Gizel memerintahkan pasukannya untuk
menyerang Lelcar dan Lordlake secara bersamaan dan kemudian merebut markas
Pangeran di Ceras Lake saat pasukan Pangeran menyebar mempertahankan kota lain.
Childerich, Bahram Luger, dan Dilber Novum juga berhasil merebut kembali
Doraat. Rencana ini sukses juga berkat bantuan Armes, karena Godwin melakukan
persekutuan untuk menyatukan Falena.
Mimpi
yang Berakhir
Tidak lama setelah kejadian itu,
pasukan Gizel pun terpaksa meninggalkan markas Pangeran karena banjir. Hal ini
disebabkan oleh terbukanya pintu air di Ceras Ruins oleh kekuatan Dawn Rune.
Pasukan Gizel juga kehilangan kuasa atas Doraat karena Childerich, Bahram
Luger, dan Dilber Novum tidak berhasil mempertahankannya. Demi menyelamatkan
Childerich dan Dilber Novum, Bahram Luger pun rela berkorban dan menyerang
paksa pasukan Pangeran. Tak lama, Stormfist, benteng utama milik Godwin juga
direbut dan Sialeeds yang mengkhianati Pangeran juga melarikan diri karena
kalah dalam pertarungan. Dilber Novum dan Childerich juga meninggal karena
kalah dalam pertarungan. Satu hari sebelum pertempuran merebut Sol-Falena, Lyon
pun pulih dan kembali menemani Pangeran.
Wafatnya
Gizel
Terkepung di Sol-Falena, Gizel
menyiapkan pertahanan yang kuat untuk mengantisipasi pertempuran selanjutnya.
Pasukannya tidak berdaya melawan pasukan Pangeran dari berbagai arah. Sialeeds mencegah Pangeran di pelabuhan Sol-Falena, tetapi dapat dihentikan. Ia pun gagal kembali dan meninggal. Setelah
Pangeran berhasil masuk ke Sol-Falena, Gizel menugaskan Alenia untuk membiarkan
Pangeran masuk ke ruang utama istana, Alenia menolak, dan bersama Zahhak, mereka
bertarung melawan Pangeran, tetapi gagal. Mereka pun menelan Raging Nostrum dan
menjadi ganas. Tetap saja, mereka kalah dalam pertempuran dan tewas. Gizel
telah menunggu di ruang utama, dan tahu bahwa Pangeran akan berhasil
mengalahkan Alenia dan Zahhak. Saat Pangeran masuk ke bilik, Gizel mengancam akan
membunuh Lym. Karena tindakan itu, Lym mengatakan bahwa Gizel adalah orang yang
pengecut dan tidak dapat diandalkan. Lym pun menggertak dan berhasil
menyelamatkan dirinya. Gizel pun memutuskan untuk berduel dengan Pangeran untuk
mengakhiri perang. Meskipun Gizel adalah petarung yang handal, ia tetap kalah
melawan Pangeran. Saat ia sekarat, Gizel menjelaskan bahwa Sun Rune dan
Sialeeds adalah hal yang menjadi tujuan utamanya dari perang ini. Gizel pun
wafat dan ia tahu bahwa di masa mendatang, ia akan bersama dengan cinta
sejatinya, Sialeeds.
Catatan : Kutipan diambil dari wikipedia resmi Suikoden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar