web stats

Sabtu, 12 Juli 2014

Gizel Godwin - Suikoden V

Gizel Godwin
Gizel Godwin adalah tokoh antagonis utama di Suikoden V.

Biodata
Nama Jepang: ギゼルゴドィン Gizeru Godowin
Muncul di      : Suikoden V
Asal              : Stormfist
Lahir             : SY 426
Posisi            : Komandan Queen’s Knight

Latar Belakang
Gizel lahir dari Marscal Godwin dan Rosalind Godwin pada tahun SY 426. Rosalind Godwin meninggal saat perang sipil antara Falzrahm dan Shahrewar. Setelah mendengar berita ini, Gizel mengunci dirinya di kamar dan menangis seharian. Setelah meratapi nasibnya itu, Gizel bersumpah akan menciptakan Falena yang agung sehingga tidak ada lagi orang yang akan menderita seperti dirinya karena perang.
Gizel juga adalah tunangan Sialeeds saat perang sipil, tapi masa depan mereka untuk bersama dicegah setelah Sialeeds bersumpah untuk tidak akan pernah menikah atau memiliki anak setelah Arshtat mengambil tahta keratuan Falena. Hal ini membuat Gizel sedih.
Keluarganya meraih kekuatan dari Aethelbald, kira-kira 100 tahun yang lalu, dan mengambil kendali atas benteng Stormfist.

Penampilan
Rambut Gizel ala rambut seorang ahli perang dengan mata berwarna kuning seperti madu. Gizel kelihatan seperti seorang bangsawan. Ia memakai jas hitam melintang sepanjang bahunya dan kaos dengan kancing merah, celana berwarna putih dengan ditutupi oleh sepatu kulitnya. Gizel juga menggunakan pedang yang diikat oleh kain berwarna merah dan keemasan.
Setelah upacara naik takhta oleh Lymsleia Falenas, Gizel menggunakan pakaian yang sama seperti yang Ferid gunakan.

Kepribadian
Gizel pertama muncul sebagai orang yang ramah, sopan, dan enak dipandang. Meskipun sebagai musuh, Gizel tidak secara langsung menunjukkan amarahnya dan memilih untuk tetap tenang. Sebagai anak dari seorang bangsawan, dapat disimpulkan Gizel adalah ahli pedang yang terlatih, meskipun ia tidak memimpin pasukan tentara dalam peperangan. Gizel hanya terlihat bertarung sekali, dan lawannya adalah Pangeran Freyjadour, ia kalah dalam pertarungan tersebut, jadi sulit untuk melihat dengan jelas kekuatan tempurnya itu.
Meskipun ia menganggap Pangeran Freyjadour dan sekutunya adalah musuh, Gizel tidak pernah membahayakan mereka sampai pertempuran terakhir. Meskipun begitu, ia juga kelihatan peduli dengan Lymsleia, tidak melukainya tetapi senang menggoda dan menganggunya.
Gizel merasa sedih saat kehilangan Sialeeds, cinta sejatinya, dan saat kematiannya, Gizel mengakui bahwa ia tidak dapat menaklukkan Keluarga Kerajaan Falena.

Perebutan Falena
Sacred Games akan diadakan di benteng Godwin, Stormfist. Pemenang kompetisi ini akan menikahi putri Kerajaan Falena. Pangeran Freyjadour, Lyon, Georg, dan Sialeeds datang ke Stormfist lebih dulu untuk memeriksa persiapan pertandingan. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh kadal raksasa di kapal. Gizel tiba dan menyelamatkan mereka dengan rentetan panah dari angkatan lautnya. Kemudian, menemani mereka semua ke pelabuhan Stormfist. Gizel sangat ramah kepada Pangeran Freyjadour setelah kedatangannya. Gizel mengajak mereka untuk berjalan-jalan di sekitar arena pertandingan, rumah sakit bagi para gladiator, ruang istirahat, dan penjara bawah tanah. Disana, ia menunjukkan ungkapan kebanggaannya menawan para tahanan sebagai gladiator. Selama tur itu, Gizel memperkenalkan perwakilannya dalam pertandingan, Childerich, dan Gizel telah mempersiapkan rencana untuk menjamin kemenangannya.
Gizel merasa perwakilan Euram Barows, Zegai, adalah ancaman besar bagi Childerich dan telah menyiapkan rencana untuk membuatnya tereliminasi dalam pertandingan. Gizel secara diam-diam memberitahukan pasukan Armes tentang jalan rahasia menuju Stormfist yang mana melewati penjara bawah tanah. Seorang gladiator bernama Shoon mendengar tentara berbicara di belakang dinding tahanan, dan menyelinap keluar tahanan untuk memberitahu Pangeran Freyjadour dan krunya. Shoon dan kru Pangeran Freyjadour menyelinap masuk kembali ke penjara bawah tanah dan membuka jalan rahasia itu. Mereka menemukan Zegai bersama tentara Armes, yang berarti Zegai akan ditangkap dan didiskualifikasi. Rencana Gizel sukses dan ia telah mengatasi ancaman kekalahannya itu. Ayahnya, Marscal Godwin, memperingati Gizel agar tidak membuat aksi mencurigakan sehingga rencananya tidak gagal.
Selama pertandingan, Belcoot, ahli pedang yang terampil yang disebut-sebut akan meraih kemenangan Sacred Games. Gizel tidak membiarkan ambisinya itu hilang dan telah menyiapkan banyak rencana untuk mengeluarkan Belcoot dalam pertandingan. Rencana pertamanya adalah membuat Belcoot tereliminasi karena melakukan  kekerasan menggunakan pedangnya di luar pertandingan saat diintimidasi oleh para penjahat lokal. Belcoot menolak untuk beraksi, dan untungnya diselamatkan oleh kru Pangeran Freyjadour. Usaha kedua Gizel juga gagal : Setelah para penjahat itu menculik Marina, sahabat dekat Belcoot, dan menuntut Belcoot untuk membatalkan pertandingannya di Sacred Games demi keselamatan Marina. Kru Pangeran mendengar hal ini dan bersama Belcoot menyelamatkan Marina. Gagal kembali, Gizel mencoba rencana terakhirnya yang kemungkinan besar akan berhasil. Ia menyuruh Dolph untuk mengancam Marina dan menawarkan 2 pilihan : memberikan obat tidur Dark Arcanum kepada Belcoot atau pemilik penginapannya akan dieksekusi. Gizel memilih Marina karena ia mencintai Belcoot dan tidak ingin Belcoot menikahi putri Falena. Obat tidur itu kemudian dimasukkan ke dalam sarapan Belcoot saat pagi hari sebelum pertandingan final. Kejadian ini mengakibatkan Belcoot menjadi ngantuk saat bertarung dengan Childerich dan hampir dibunuh jika tidak berkat Pangeran. Karena Childerich yang memenangkan pertandingan Sacred Games, maka Gizel-lah yang akan menikahi Lymsleia, putri Falena.
Gizel menyaksikan Keluarga Kerajaan Falena kembali, dan mengungkapkan rasa senang dan bahagianya menjelang pesta pertunangannya. Setelah mereka pergi, Marscal memperingatkan Gizel bahwa Pangeran mengetahui rencana mereka dan dia akan menjadi ancaman besar nantinya.

Perebutan Kerajaan Falena
Gizel memutuskan bahwa ia akan mempersiapkan langkahnya saat malam pesta pertunangannya. Gizel membujuk Alenia dan Zahhak untuk bersekongkol dengannya, yang berarti dia dibantu oleh sekutunya secara intern. Gizel berencana memasukkan Dark Arcanum ke dalam makanan dan minuman dalam pesta tersebut, sehingga ia bisa menghindari pertumpahan darah dengan membunuh keluarga Kerajaan Falena kecuali Lymsleia. Ratu Arshtat dan suaminya, Ferid, mengantisipasi rencana ini dan telah bersiap atas penyerangan Godwin. Meskipun begitu, Gizel telah merekrut pembunuh bayaran Nether Gate yang mana adalah petarung handal yang sangat buas apalagi setelah menelan Raging Nostrum (sejenis narkoba yang menyebabkan penggunanya menggila tetapi tidak lama akan membunuh penggunanya itu). Rencana Gizel sukses dalam membunuh Arshtat dan Ferid serta menangkap Lym, tetapi grup Pangeran beserta Sialeeds berhasil melarikan diri ke East Palace. Setelah mendengar kabar tersebut, Gizel segera menyebarkan berita yang isinya mengatakan bahwa Georg Prime membunuh Ratu Arshtat dan Ferid, serta menculik Pangeran dan Sialeeds.
Penangkapan Pangeran
Gizel memperkirakan Pangeran dan krunya itu kabur ke tanah suci Lunas, dibawah asuhan Haswar, bibi Pangeran. Pasukan Gizel terlambat datang ke Lunas karena Pangeran telah melarikan diri ke kota Rainwall milik fraksi Barows. Gizel menyuruh pasukannya untuk pergi ke Rainwall, menyatakan bahwa mereka disana untuk menyelamatkan “Pangeran dan Sialeeds yang tertangkap”. Ketika Pangeran memimpin pasukan Barows di pertempuran, rencana Gizel selesai dan sekarang masalah pasukan pertempuran yang harus ditentang. Pasukan Gizel dikalahkan di Rainwall dan Gizel sadar bahwa ia butuh kekuatan lebih untuk mengalahkan lawannya.

Raftfleet dan Lordlake
Gizel tahu bahwa ia harus menghancurkan Raftfleet untuk menyatukan Falena. Ia pun menugaskan armada yang dipimpin oleh Laksamana Bahram Luger untuk menyerang Raftfleet, tetapi pasukan Pangeran tiba tepat waktu bersama strategis bernama Lucretia Merces yang telah membuat rencana untuk menghancurkan angkatan laut Bahram Luger dan rencana itu berhasil. Hal ini membuat pemimpin Raftfleet, Raja, memutuskan untuk bersekutu dengan Pangeran. Setelah itu, Gizel kembali menyerang Rainwall. Pasukan Gizel itu dipimpin oleh Jenderal Dilber Novum. Saat pertempuran sedang berlangsung, pasukan Armes yang dipimpin oleh Jidan berkomplot dengan Euram Barows pun tiba. Pasukan Pangeran dan Dilber Novum bersatu untuk menyerang Armes, dan akhirnya berhasil memukul mundur mereka. Dilber memutuskan untuk kembali ke Sol-Falena untuk melaporkan kejadian ini ke Gizel. Rencana Barows yang bersekutu dengan Armes membuat kesal pasukan Pangeran dan diketahui bahwa Barows-lah yang mencuri Dawn Rune dari East Palace. Mereka semua pun meninggalkan Rainwall dan menetap di Raftfleet untuk sementara waktu.
Pangeran mendapatkan rasa percaya diri dari kemenangan-kemenangan yang diraihnya dan memutuskan untuk menyerang Hatred Fortress untuk menolong Lordlake dari kehancuran. Hatred Fortress adalah bendungan yang dibangun untuk mencukupi kebutuhan air pasukan Godwin. Pembangunan bendungan ini justru membuat Lordlake menjadi gersang karena tidak ada aliran air dari sungai. Serangan ini dimaksudkan untuk memukul mundur pasukan Godwin yang berjaga di sana sehingga tentara yang terbunuh dapat diminimalisir karena pasukan Pangeran merencanakan adanya gelombang tsunami untuk menghancurkan bendungan tersebut dengan dibantu oleh para beaver. Pasukan Godwin yang menjaga bendungan itu akhirnya mengetahui rencana ini dan menganggap bahwa Pangeran adalah orang yang baik, mereka pun bergabung dan berjuang bersama pasukan Pangeran. Setelah Hatred Fortress dihancurkan, Lordlake kembali mendapatkan airnya dan tidak kekeringan lagi. Rakyat Lordlake pun memutuskan untuk bersekutu dengan Pangeran. Tidak lama setelah itu, Pangeran juga membangun markas di Ceras Lake. Melihat hal ini, Gizel mencoba untuk memfokuskan diri meneliti Sun Rune dan mencari orang yang cocok mengendalikan Rune ini.

Kembali ke Sol-Falena
Gizel berjuang untuk menggunakan Lym sebagai bonekanya dan mengunci Lym di kamarnya bersama Miakis untuk mencegah Lym agar ia tidak bunuh diri. Nekad untuk menjadi komandan Queen’s Knight, Gizel mengancam akan membunuh Miakis kecuali Lym mau mengambil takhta sebagai ratu. Ancaman ini bekerja sebagaimana mestinya karena Lym ingin melindungi teman dekatnya itu. Lym dan Gizel tinggal bersama meskipun tidak harmonis.

Waktu Agresi
Gizel memerintahkan penyerangan besar-besaran ke Lelcar dengan Zahhak yang memimpin pasukannya. Zahhak dan pasukan Pangeran berperang, dan akhirnya pasukan Zahhak melarikan diri setelah kehilangan banyak tentara. Zahhak memerintahkan pasukannya untuk membakar kota Lelcar selama pelarian sehingga menimbulkan kerusakan sebesar mungkin. Ini hanya mencederai reputasi Gizel karena semakin banyak orang yang menganggap bahwa ia adalah orang kejam yang memimpin dengan tangan besi.

Pembakaran Pondok Beaver
Gizel memerintahkan Dolph untuk menghancurkan pondok Beaver karena mereka bersekutu kepada Pangeran dalam penghancuran Hatred Fortress. Pondok tersebut berhasil dibakar tetapi Dolph dan pasukan Nether Gate yang ingin membunuh para beaver berhasil dicegah oleh kedatangan Pangeran. Dolph dan Pangeran pun bertarung dan Dolph pun kalah. Ia dan pasukan Nether Gate pun mundur.

Alenia dan Sun Rune
Gizel menugaskan Jeane untuk memaksakan pemasangan Twilight Rune ke Alenia. Kemudian, Gizel memberi tugas untuk Alenia dalam mempertahankan Doraat dari serangan pasukan Pangeran. Ketika pasukan Pangeran menyerang benteng di Doraat, Gizel menanti-nanti Alenia untuk mengendalikan kekuatan Twilight Rune. Tetapi Alenia tidak bisa menggunakan Twilight Rune dengan semestinya. Ia hanya memperlambat penyerbuan itu. Akhirnya, pasukan Gizel menyerah dan Doraat pun direbut oleh pasukan Pangeran. Gizel pun memutuskan untuk melepaskan kembali Twilight Rune yang terpasang di tangan Alenia.

Pengkhianatan dan Keputusasaan
Lymsleia memimpin pasukan melawan Pangeran untuk menghentikan kekerasan perang yang terjadi dan berharap Pangeran akan mencoba menangkapnya. Lym menugaskan Zahhak, Alenia, dan Galleon untuk melindunginya. Pangeran memanfaatkan umpan, Roy, untuk mengalihkan pengawalnya dan memimpin pasukannya untuk menangkap Ratu. Gizel telah mempersiapkan rencana bersama Sialeeds pada dasarnya. Saat Lym ingin kembali ke Pangeran, Sialeeds pun datang mencegahnya dan menggunakan Twilight Rune untuk melarikan diri kembali ke Sol-Falena. Gizel sadar bahwa Sialeeds mempunyai maksud lain akan ini dan mencurigainya. Saat itu pula, Dolph berusaha untuk membunuh Pangeran tetapi pengawalnya, Lyon, yang terkena serangan Dolph. Lyon pun tidak sadarkan diri dan di rawat di markas.

Serangan Besar-besaran
Gizel memerintahkan pasukannya untuk menyerang Lelcar dan Lordlake secara bersamaan dan kemudian merebut markas Pangeran di Ceras Lake saat pasukan Pangeran menyebar mempertahankan kota lain. Childerich, Bahram Luger, dan Dilber Novum juga berhasil merebut kembali Doraat. Rencana ini sukses juga berkat bantuan Armes, karena Godwin melakukan persekutuan untuk menyatukan Falena.
Mimpi yang Berakhir
Tidak lama setelah kejadian itu, pasukan Gizel pun terpaksa meninggalkan markas Pangeran karena banjir. Hal ini disebabkan oleh terbukanya pintu air di Ceras Ruins oleh kekuatan Dawn Rune. Pasukan Gizel juga kehilangan kuasa atas Doraat karena Childerich, Bahram Luger, dan Dilber Novum tidak berhasil mempertahankannya. Demi menyelamatkan Childerich dan Dilber Novum, Bahram Luger pun rela berkorban dan menyerang paksa pasukan Pangeran. Tak lama, Stormfist, benteng utama milik Godwin juga direbut dan Sialeeds yang mengkhianati Pangeran juga melarikan diri karena kalah dalam pertarungan. Dilber Novum dan Childerich juga meninggal karena kalah dalam pertarungan. Satu hari sebelum pertempuran merebut Sol-Falena, Lyon pun pulih dan kembali menemani Pangeran.

Wafatnya Gizel
Terkepung di Sol-Falena, Gizel menyiapkan pertahanan yang kuat untuk mengantisipasi pertempuran selanjutnya. Pasukannya tidak berdaya melawan pasukan Pangeran dari berbagai arah. Sialeeds mencegah Pangeran di pelabuhan Sol-Falena, tetapi dapat dihentikan. Ia pun gagal kembali dan meninggal. Setelah Pangeran berhasil masuk ke Sol-Falena, Gizel menugaskan Alenia untuk membiarkan Pangeran masuk ke ruang utama istana, Alenia menolak, dan bersama Zahhak, mereka bertarung melawan Pangeran, tetapi gagal. Mereka pun menelan Raging Nostrum dan menjadi ganas. Tetap saja, mereka kalah dalam pertempuran dan tewas. Gizel telah menunggu di ruang utama, dan tahu bahwa Pangeran akan berhasil mengalahkan Alenia dan Zahhak. Saat Pangeran masuk ke bilik, Gizel mengancam akan membunuh Lym. Karena tindakan itu, Lym mengatakan bahwa Gizel adalah orang yang pengecut dan tidak dapat diandalkan. Lym pun menggertak dan berhasil menyelamatkan dirinya. Gizel pun memutuskan untuk berduel dengan Pangeran untuk mengakhiri perang. Meskipun Gizel adalah petarung yang handal, ia tetap kalah melawan Pangeran. Saat ia sekarat, Gizel menjelaskan bahwa Sun Rune dan Sialeeds adalah hal yang menjadi tujuan utamanya dari perang ini. Gizel pun wafat dan ia tahu bahwa di masa mendatang, ia akan bersama dengan cinta sejatinya, Sialeeds.
Catatan : Kutipan diambil dari wikipedia resmi Suikoden

Tidak ada komentar:

Posting Komentar