web stats

Selasa, 22 Juli 2014

LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU DI INDONESIA

PROLOG – Diawali oleh peristiwa G30S / PKI 1965. Sikap Soekarno juga dianggap tidak tegas terhadap tokoh-tokoh yang diduga terlibat pemberontakan ini, karena Soekarno meragukan keterlibatan penuh PKI dalam pemberontakan tersebut.

PROLOG – G30S / PKI berhasil ditumpas dan bukti pemberontakan telah mengarah pada PKI (Partai Komunis Indonesia), sehingga partai ini dituduh sebagai tersangka atas insiden ini. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat kepada PKI, sehingga terjadi demonstrasi untuk menuntut pembubaran PKI, dan tokoh PKI juga harus diadili.

8 Agustus 1965 – (1 minggu setelah peristiwa pemberontakan G30S / PKI) Mahasiswa Universitas Indonesia membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) untuk menuntut pertanggungjawaban PKI. Kemudian diikuti oleh berdirinya Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), dan sebagainya, yang tergabung dalam Front Pancasila. Setelah itu, terjadi aksi main hakim sendiri yang menewaskan kurang lebih 600.000 jiwa atas tokoh-tokoh PKI.

14 Oktober 1965 – Untuk mengisi kekosongan Angkatan Darat, Panglima Kostrad / Pangkopkamtib Mayjen Soeharto diangkat sebagai Menteri / Panglima Angkatan Darat. Saat itu juga, dilakukan tindakan pembersihan terhadap segala unsur PKI.

8 Januari 1966 – Gabungan Kesatuan Aksi Front Pancasila menuju ke Gedung Sekretariat Negara dengan mengajukan pernyataan bahwa kebijakan ekonomi pemerintah tidak dapat dibenarkan.

12 Januari 1966 – Front Pancasila berkumpul di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat – Gotong Royong (DPR-GR) untuk mengajukan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang isinya adalah :
    1.   Bubarkan PKI serta ormasnya.
    2.   Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur PKI.  
    3.   Turunkan harga-harga (barang dan jasa).
(Ingat “Buberturga” (Bubarkan, bersihkan, turunkan harga) untuk mempermudah penghafalan)

15 Januari 1966 – Diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora di Istana Bogor yang dihadiri juga oleh wakil mahasiswa. Soekarno menuduh aksi mahasiswa dipengaruhi oleh Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat.

21 Februari 1966 – Soekarno mengumumkan perubahan kabinet untuk memenuhi Tritura. Soekarno menyempurnakan Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang disempurnakan (Kabinet Seratus Menteri), tetapi hal ini masih tidak memuaskan hati rakyat.

24 Februari 1966 – Saat pelantikan kabinet, mahasiswa, pelajar, dan para pemuda memenuhi jalan menuju Istana Merdeka, Jakarta. Aksi itu dihadang oleh Pasukan Cakrabirawa, dan akhirnya terjadi bentrokan yang menewaskan seorang mahasiswa Universitas Indonesia bernama Arief Rahman Hakim. Atas insiden ini, A.R. Hakim diberi gelar Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar