web stats

Jumat, 06 Juni 2014

TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

Erwin Schrodinger mengajukan Teori Atom Mekanika Kuantum (Quantum Mechanics Theory) berdasarkan Hipotesis Louis de Broglie dan Asas Ketidakpastian Werner Heisenberg. Pada tahun 1926, Schrödinger mengajukan suatu persamaan, yang disebut persamaan gelombang Schrödinger, untuk mendeskripsikan keberadaan elektron dalam atom. Dalam merumuskan persamaan gelombang tersebut, Schrödinger memperhitungkan dualisme sifat elektron, yaitu sebagai partikel sekaligus sebagai gelombang.
Dalam Teori Atom Mekanika Kuantum, posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti. Peluang menemukan elektron pada titik dalam ruang di sekitar inti atom adalah prioritas. Bagian dengan peluang terbesar menemukan elektron disebut orbital. Cara menyatakan besar kecilnya peluang tersebut adalah berdasarkan kerapatan titik-titik. Semakin rapat titik-titiknya, semakin besar peluang menemukan elektron, begitu juga sebaliknya. Istilah lain untuk menyatakan peluang menemukan elektron adalah densitas elektron. Bagian dengan peluang besar menemukan elektron berarti memiliki densitas elektron yang tinggi, sedangkan bagian dengan peluang kecil menemukan elektron berarti memiliki densitas elektron yang rendah.

INFO KARAKTER :
Erwin Schrödinger (12 Agustus 1887 – 4 Januari 1961) adalah ahli fisika dari Austria yang mengembangkan Teori Atom Mekanika Kuantum (Mekanika Gelombang). Schrödinger merumuskan persamaan gelombang dan mengajukan identitas perkembangan formalisme
dan mekanika matriks. Selain itu, Schrödinger juga adalah penulis berbagai karya di bidang fisika, mekanika statistik dan termodinamika, fisika dielektrik, teori warna, elektrodinamika, relativitas umum, dan kosmologi. Dalam bukunya “What is Life?”, Schrödinger berupaya untuk membahas masalah genetika, melihat fenomena kehidupan lewat sudut pandang fisika. Schrödinger menaruh perhatian besar terhadap bidang filosofis ilmu pengetahuan, membuatnya berkarya mengenai filsafat. 
Schrödinger menikah dengan Annemarie Bertel pada tanggal 6 April 1920. Schrödinger menderita penyakit tuberculosis beberapa kali pada tahun 1920-an, dan dirawat di Sanatorium di Arosa. Disanalah Schrödinger merumuskan Mekanika Gelombang. Pada tanggal 4 Januari 1961, Schrödinger wafat di Vienna saat berumur 73 tahun akibat tuberculosis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar