web stats

Sabtu, 26 Juli 2014

Analisis Ubi Kayu

A.  Nama ubi kayu di berbagai daerah
1.   Bahasa Latin        :       Manihot utilissima
2.   Bahasa Indonesia :       Singkong, ubi kayu, ubi jenderal, ubi inggeris
3.   Bahasa Jawa        :       Telo pulung, kaspe, bodin, telo jenderal
4.   Bahasa Sunda      :       Sampeu, singkong, huwi dangdeur, huwi jenderal
5.   Bahasa Ambon     :       Kasbek
6.   Bahasa Padang     :       Ubi Perancis, ubi kayu
7.   Bahasa Melayu     :       Ketela pohon
8.   Bahasa Papua       :       Kaspe
9.   Bahasa Bali          :       Sabrang
10.   Bahasa Makassar  :       Lame kayu
11.   Bahasa Inggris     :       Cassava
12.   Bahasa Spanyol    :       Castilla
13.   Bahasa Brazil        :       Aipim
14.   Bahasa India        :       Kappa
15.   Bahasa China        :       Mushu
16.   Bahasa Nigeria      :       Akpu

B.  Sistematika ubi kayu
1.   Kingdom                :       Plantae (tumbuh-tumbuhan)
2.   Divisi                     :       Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
3.   Subdivisi                :       Angiospermae (berbiji tertutup)
4.   Kelas                     :       Dicotyledonae (biji berkeping dua)
5.   Ordo                     :       Euphorbiales
6.   Famili                    :       Euphorbiaceae
7.   Genus                   :       Manihot
8.   Spesies                 :       Manihot esculenta Crantz sin. M. utilissima Pohl.

C.  Sejarah ubi kayu
Dunia
   Menurut para ahli, sebelum Christopher Columbus tiba di Kepulauan Bahama (Benua Amerika), tanaman ubi kayu telah dikenal oleh penduduk Brazil, Guyana, dan South Mexico. Hanya didaerah itulah ditemukan tumbuhan liar yang sejenis dengan ubi kayu.
   Menurut Degandolla, berbagai jenis ubi kayu yang kita kenal sekarang adalah keturunan dari tumbuhan yang telah punah. Berkat usaha-usaha manusia terbentuk dan berkembang menjadi tumbuhan yang bentuk dan jenisnya seperti sekarang ini. Jadi menurut para ahli terkait, tumbuhan ubi kayu awalnya berasal dari Amerika Selatan (Brazil). Saat penjelajahan samudera yang dilakukan oleh orang-orang Spanyol dan Portugis, tanaman tersebut disebarluaskan ke daerah-daerah lain di dunia.
Indonesia
Di Indonesia sendiri, jika mengingat sejarah Indonesia, pernah dijajah oleh bangsa asing, termasuk Portugis. Bangsa Portugis-lah yang membawa tanaman ubi kayu masuk ke Indonesia. Pada tahun 1851, tanaman ubi kayu masih merupakan tanaman pagar saja dan belum mendapat perhatian dari kalangan masyarakat setempat. Setahun kemudian (1852), Kebun Raya Bogor menerima bibit ubi kayu dari Suriname. Setelah diperbanyak, bibit ubi kayu itu disebarluaskan ke semua karesidenan di pulau Jawa.
Meskipun begitu, tanaman ubi kayu masih tetap jauh dari perhatian masyarakat, sebab Indonesia yang sedang dijajah oleh Belanda itu, lebih berpusat pada budi daya rempah-rempah. Setelah pabrik-pabrik tapioka didirikan, mula-mula di Jawa Barat, areal pertanaman ubi kayu mulai diperluas.

D. Kegunaan dan manfaat ubi kayu
Umbi ubi kayu
Umbi ubi kayu
   Umbi ubi kayu dijadikan sebagai bahan makanan dan bahan ekspor. Di beberapa daerah seperti Gunung Kidul dan Wonogiri, ubi kayu merupakan makanan pokok bagi masyarakat dibandingkan nasi. Biasanya juga diolah sebagai pengganti nasi menggunakan tepung gaplek. Umbi ubi kayu juga digunakan sebagai bahan makanan ternak, terutama di negara-negara Eropa Barat seperti di Jerman dan Belanda. Hasil ubi kayu yang digunakan dalam bidang industri berupa tepung gaplek, tepung tapioka, dan tepung ampas tapioka yang selanjutnya akan diolah lagi sebagai bahan industri kue ataupun roti. Di Brazil, umbi ubi kayu diolah menjadi etil alkohol untuk dijadikan bahan pengganti bensin.
Daun ubi kayu
   Hasil terbaru dari olahan ubi kayu di Indonesia ialah gula singkong (sirup singkong), yaitu gula fruktosa yang berwujud cairan kental, jernih, dan tidak berbau. Kadar kemanisannya satu setengah kali dari gula tebu. Untuk membuat 1 kilogram gula singkong ini, dibutuhkan 4 kilogram umbi ubi kayu.
Batang ubi kayu
   Jenis ubi kayu pahit SPP dikatakan dapat digunakan sebagai obat penyakit kanker. Menurut dr. Goenawan, Cisarua, penggunaan ubi kayu pahit SPP itu sebagai berikut. Umbi SPP dicuci bersih. Kulit luarnya yang sangat tipis, kasar, dan berwarna coklat digosok hingga terkelupas. Tinggallah umbi dengan kulit berwarna putih kemerah-merahan. Umbi itu dipotong hingga melintang, kemudian ditimbang menurut kadar (dosis) yang telah ditentukan, lalu dikonsumsi.

Daun ubi kayu
  Daun ubi kayu yang masih muda digunakan untuk sayur. Sedangkan daun yang tua bisa dijadikan sebagai bahan makanan ternak.
Batang ubi kayu
   Batang ubi kayu yang telah dikupas dan dijemur dapat dijadikan sebagai kayu bakar.
Referensi : Bercocok tanam ubi kayu, Cv. Yasaguna, 1986, hal. 7-10
Referensi lain : wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar