Zahhak
adalah salah satu anggota Queen’s Knight yang bersifat dingin, logis, dan
kelihatan pemurung, karena menanggung beban atas kewajibannya itu. Zahhak
merupakan sekutu dekat fraksi Godwin bersama dengan Alenia. Kenyataannya,
Marscal Godwin-lah yang menyarankan Zahhak untuk menjadi Queen’s Knight.
Cerita
Bersama
dengan Ferid dan Galleon, Zahhak adalah salah satu Queen’s Knight yang membantu
melindungi Falena dari serangan Armes. Sementara Queen’s Knight yang lain
mengalami luka berat dan tidak bisa bertarung saat itu.
Zahhak
sangat menghormati atasannya dan ia sopan terhadap mereka. Ketika diminta oleh
Ferid untuk berpendapat, Zahhak berpikir bahwa dia terlalu berlebihan untuk
menjadi seorang pemikir yang idealis. Falena membutuhkan Queen’s Knight yang
bisa bertindak sesuai keinginan ratunya, tetapi beberapa Queen’s Knight tidak
setuju akan hal ini. Maka, timbullah debat antara Kyle dan Alenia karena
perbedaan pendapat. Zahhak berpendapat kepada Prince bahwa jalan terbaik untuk
melakukan sesuatu tidak selalu baik.
Zahhak tidak menemani Keluarga Kerajaan ke
Stormfist, juga tidak menemani Prince dan Lymsleia melakukan ritual pertunangan
di East Palace dan Lunas. Ketika Zahhak mendengar insiden yang terjadi di
Lunas, ia berpikir bahwa Logg dan Lun seharusnya dieksekusi secara publik, dan
Raja bertanggung jawab atas aksi kriminal itu.
Saat pesta pertunangan Gizel dan Lymsleia,
Zahhak menyebutkan bahwa bersekutu dengan Godwin akan menguntungkan Falena.
Ketika penyerangan Godwin berlangsung, Zahhak memihak fraksi Godwin bersama
Alenia dan mencegah Lymsleia melarikan diri dari istana.
Zahhak dipercaya untuk menghentikan
pemberontak setelah Prince dan Sialeeds membuat pasukan sendiri dan memisahkan
diri dari Barows. Zahhak memungut bea cukai dan pajak untuk membiayai
pasukannya, dengan cara menyuruh Orok untuk melakukan hal tersebut. Ketika
Zahhak mendekati Lelcar untuk memanggil pasukan rekrutan, ia mendengar Prince
berada di Lelcar dan memerintahkan pasukannya untuk bergerak.
Pasukan Zahhak kalah dalam pertarungan di
Lelcar, jadi dia memerintahkan pasukannya itu untuk membakar Western Islet di
Lelcar. Hal ini dilakukan agar pasukan Zahhak dapat melarikan diri dengan
leluasa. Hal ini dianggap masyarakat sebagai kekejaman kepemimpinan Godwin yang
memimpin dengan tangan besi.
Zahhak
menjadi pengawal Lym saat Queen’s Campaign. Dia mengetahui rencana Roy, tapi
dicegat oleh Kyle dan tidak dapat melindungi Lym dari Prince. Zahhak menyadari
posisinya sebagai Queen’s Knight dan sangat bertanggung jawab atas hal itu. Dia
tidak mementingkan ambisinya, dan merevisi persetujuan politik yang dilakukan
oleh Godwin an Armes ketika Komandan Sparna meminta tawaran yang lebih terhadap
Godwin. Zahhak bahkan menegurnya karena menyangkal keberadaan Lymsleia sebagai
pemegang tahta Falena.
Setelah persekutuan Godwin dan Armes
berhasil dipukul mundur, dan Armes memutuskan untuk memihak Prince, maka
tinggallah Godwin di Sol-Falena. Zahhak dan Alenia berusaha melindungi
Sol-Falena, tapi gagal. Sebagai usaha terakhir, mereka berdua menggunakan
Raging Nostrum untuk mencegah Prince memasuki Queen’s Chamber. Tetapi tetap
saja tidak berhasil dan mereka meninggal karena efek dari obat tersebut.
Zahhak
terakhir tampak dalam scene penyelamatan Lyon oleh kekuatan Sun Rune (True Ending).
Bersama Arshtat, Ferid, Sialeeds, Gizel, Marscal, Dilber, Bahram, dan Alenia,
ia memberi ucapan selamat kepada Prince tanpa kata-kata.
Trivia
1.
Zahhak tidak menggunakan Rune apapun dalam
pertempuran. Ia hanya mengandalkan kekuatan fisik.
2.
Meskipun memiliki sifat yang dingin dan
perhitungan, Zahhak menunjukkan kebaikannya dan kebahagiannya ketika memberi
selamat kepada Prince di scene True Ending.
Catatan : Kutipan ini diambil dari
wikipedia resmi Suikoden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar